Skip to main content

Hidup tanpa kamu

Halo, aku harapkamu baca post aku. Walaupun mungkin ngapain juga kamu mampir kesini. Aku cuma pingin  kamu Tau, aku baik-baik aja tanpa kamu. JAUUUUUH LEBIH BAIK. Aku sekarang sudah berani ambil foto selfie lagi, makan makanan sehat, membeli kosmetik Dan produk perawatan tubuh yang aku inginkan. Aku beli baju baru dan beli makanan yang aku inginkan. Tanpa ada yang bilang "Kamu mah mash bisa beli lalalala, aku mah engga sama sekali". Menyenangkan sekali loh, hidup di dunia ini lebih berwarna tanpa kamu. Selain itu anak kita, juga tumbuh dengan baik tanpa kamu. Dia sekarang sudah bisa berjalan dan jadi anak yang ceria. Alhamdulillah tanpa support darimu, anak kita masih bisa tumbuh dengan baik dan terurus dengan baik. Semoga hidupmu tanpa kita juga bahagia ya. Aku sangat senang sekali lepas  dari lingkaran neraka yang kamu ciptakan di rumah tangga kita dulu. Aku yang pernah hilang arah, sekarang mulai mengerti arti hidup, arti menjadi diri seniri, arti berani mengambil keputusan, arti bertahan hidup, arti mengendalikan emosi, arti mensyukuri hidupini. Terima kasih pengalaman hidupku. Lewat kamu Allah memberiku perjalanan berharga. I'm blessed!

Comments

Popular posts from this blog

Ya Allah, saat ini aku merasa belum butuh laki-laki sebagai pendamping. Tapi Kala butuh seorang Ayah buat gantiin bapaknya yang blangsak itu. Kirim kami laki-laki yang baik ya Allah yang bisa membimbing kami dengan baik.. Kala anak baik, anak sholeh, kirimkan Kala ayah yang baik ya Allah

PAPA BARU, AKU BUTUH GAK SIH?????

Pasangan selalu jadi topik menarik buat aku saat single, dan sekarang saat single (lagi). Harus yang kaya gimana sih? lelah aku tuh sebenarnya. Di awal perceraian aku emang jujur ngebet pengen banget cepet dapet gantinya. Minimal punya temen chat deh biar ga merasa sepi. Aku juga sempet install beberapa dating app tapi gabisa.. aku gabisaaa secepat itu. Kadang aku juga ga mood buat chat dengan siapa-siapa. Rasanya kaya pengen tapi gamau (?) gimana sih bingung jelasinnya. Apakah ini bagian dari trauma? Gatau juga. Ada trust issue yang besar sebenarnya. Bukan gara-gara mantan suamiku sepenuhnya sih. Aku takut juga gara-gara banyak kasus KDRT lah, perselingkuhan lah. Udah enak-enak hidpku sekarang less drama, mau apa apa gausah diskusi, alhamdulillah juga dikasih kemampuan cari rezeki sendiri. Apa lagi yang aku butuh??? Apakah dengan berrumahtangga lagi akan menambah masalah atau justru mengurangi? kalau menambah mening ga dulu, gitu pikirku. Terus aku juga sempet kepikiran siapa sih yang...

27

Alhamdulillah sekarang aku oficially 27 tahun.Ulang tahun kali ini agak istimewa karena aku mulai semua dari awal lagi. Bahkan sebemarnya masih banyak yang harus dibenahi. Kali ini semuanya berbeda: Aku yang tanggungjawabnya jadi besar, aku yang harus kuat, aku yang gaboleh sakit, aku yang harus tidak menghiraukan omongan orang,dan aku yang kesepian saat mengembangkan diri. Rasanya jalan yang aku lalui terjal banget. Tapi aku bersyukur banget. Allah udah banyak ngasih kasih sayang. Dari kecil sampai dewasa Allah kasih hidup  aku mudah. Ujian besar itu aku baru rasakan  sekarang di pertengahan umur 20an.Itu pun Allah masih kasih jalan keluarnya. Plusnya adalah aku jadi orang yang sadar akan semuanya. Sadar akan apa yang benar dan salah, sadar besarnya tanggungjawab.Walaupun jalannya berat, tapi itu bentuk implementasi dari Al-Wadud milik Allah,yang ternyata sayang sama aku. Karena bikin aku menyadari semuanya di dunia, walaupun hidupku jadi hancur dan rasanya sakit banget. Dan ...