Skip to main content

Menikmati Masa Penyembuhan

 Aku bersyukur ada di tahap ini. Aku bersyukur aku tidak berakhir mati di rel kereta hanya karena orang yang merusak hidupku. Tapi dalam masa penyembuhan ini aku merasa sepi, sedih, marah. Semuanya tercampur aduk menjadi satu. Aku sadar betul bahwa perasaan yang tidak nyaman ini tidak terhindarkan. Apapun usahaku untuk menghindarinya, perasaan itu akan tetap muncul. Allah punya alasan mengapa aku harus merasa seperti ini. Seperti yang aku bilang sebelumnya, rasa sakit ini melegakan dan adalah hal yang baik untukku. Maka yang bisa aku lakukan hanyalah menikmati setiap perasaan ini. Ada yang bilang jika hati kita masih bisa merasakan sakit, maka itu adalah bukti bahwa kita masih hidup. Aku bersyukur aku masih bisa merasakan ini semua, tanpa orang lain tahu betapa hancurnya aku. Dan aku tahu pasti, suatu saat nanti aku akan sembuh dan bahagia. Aku juga bersyukur bahwa aku siap mental menghadapi perpisahan ini. Sebetulnya ini sudah ku persiapkan dari dulu. Yah, memang ini sudah waktu yang tepat dan Allah pun meridhai. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Let's heal and be better person. Rasa sakit yang terasa dramatik ini sebenarnya indah juga kalau kita lihat dari sisi yang lain. Semangat!!!

Comments

Popular posts from this blog

Ya Allah, saat ini aku merasa belum butuh laki-laki sebagai pendamping. Tapi Kala butuh seorang Ayah buat gantiin bapaknya yang blangsak itu. Kirim kami laki-laki yang baik ya Allah yang bisa membimbing kami dengan baik.. Kala anak baik, anak sholeh, kirimkan Kala ayah yang baik ya Allah

PAPA BARU, AKU BUTUH GAK SIH?????

Pasangan selalu jadi topik menarik buat aku saat single, dan sekarang saat single (lagi). Harus yang kaya gimana sih? lelah aku tuh sebenarnya. Di awal perceraian aku emang jujur ngebet pengen banget cepet dapet gantinya. Minimal punya temen chat deh biar ga merasa sepi. Aku juga sempet install beberapa dating app tapi gabisa.. aku gabisaaa secepat itu. Kadang aku juga ga mood buat chat dengan siapa-siapa. Rasanya kaya pengen tapi gamau (?) gimana sih bingung jelasinnya. Apakah ini bagian dari trauma? Gatau juga. Ada trust issue yang besar sebenarnya. Bukan gara-gara mantan suamiku sepenuhnya sih. Aku takut juga gara-gara banyak kasus KDRT lah, perselingkuhan lah. Udah enak-enak hidpku sekarang less drama, mau apa apa gausah diskusi, alhamdulillah juga dikasih kemampuan cari rezeki sendiri. Apa lagi yang aku butuh??? Apakah dengan berrumahtangga lagi akan menambah masalah atau justru mengurangi? kalau menambah mening ga dulu, gitu pikirku. Terus aku juga sempet kepikiran siapa sih yang...

27

Alhamdulillah sekarang aku oficially 27 tahun.Ulang tahun kali ini agak istimewa karena aku mulai semua dari awal lagi. Bahkan sebemarnya masih banyak yang harus dibenahi. Kali ini semuanya berbeda: Aku yang tanggungjawabnya jadi besar, aku yang harus kuat, aku yang gaboleh sakit, aku yang harus tidak menghiraukan omongan orang,dan aku yang kesepian saat mengembangkan diri. Rasanya jalan yang aku lalui terjal banget. Tapi aku bersyukur banget. Allah udah banyak ngasih kasih sayang. Dari kecil sampai dewasa Allah kasih hidup  aku mudah. Ujian besar itu aku baru rasakan  sekarang di pertengahan umur 20an.Itu pun Allah masih kasih jalan keluarnya. Plusnya adalah aku jadi orang yang sadar akan semuanya. Sadar akan apa yang benar dan salah, sadar besarnya tanggungjawab.Walaupun jalannya berat, tapi itu bentuk implementasi dari Al-Wadud milik Allah,yang ternyata sayang sama aku. Karena bikin aku menyadari semuanya di dunia, walaupun hidupku jadi hancur dan rasanya sakit banget. Dan ...