Aku bersyukur ada di tahap ini. Aku bersyukur aku tidak berakhir mati di rel kereta hanya karena orang yang merusak hidupku. Tapi dalam masa penyembuhan ini aku merasa sepi, sedih, marah. Semuanya tercampur aduk menjadi satu. Aku sadar betul bahwa perasaan yang tidak nyaman ini tidak terhindarkan. Apapun usahaku untuk menghindarinya, perasaan itu akan tetap muncul. Allah punya alasan mengapa aku harus merasa seperti ini. Seperti yang aku bilang sebelumnya, rasa sakit ini melegakan dan adalah hal yang baik untukku. Maka yang bisa aku lakukan hanyalah menikmati setiap perasaan ini. Ada yang bilang jika hati kita masih bisa merasakan sakit, maka itu adalah bukti bahwa kita masih hidup. Aku bersyukur aku masih bisa merasakan ini semua, tanpa orang lain tahu betapa hancurnya aku. Dan aku tahu pasti, suatu saat nanti aku akan sembuh dan bahagia. Aku juga bersyukur bahwa aku siap mental menghadapi perpisahan ini. Sebetulnya ini sudah ku persiapkan dari dulu. Yah, memang ini sudah waktu yang tepat dan Allah pun meridhai. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Let's heal and be better person. Rasa sakit yang terasa dramatik ini sebenarnya indah juga kalau kita lihat dari sisi yang lain. Semangat!!!
duniaku, dan segala isinya
Comments
Post a Comment