Skip to main content

PAPA BARU, AKU BUTUH GAK SIH?????

Pasangan selalu jadi topik menarik buat aku saat single, dan sekarang saat single (lagi). Harus yang kaya gimana sih? lelah aku tuh sebenarnya. Di awal perceraian aku emang jujur ngebet pengen banget cepet dapet gantinya. Minimal punya temen chat deh biar ga merasa sepi. Aku juga sempet install beberapa dating app tapi gabisa.. aku gabisaaa secepat itu. Kadang aku juga ga mood buat chat dengan siapa-siapa. Rasanya kaya pengen tapi gamau (?) gimana sih bingung jelasinnya. Apakah ini bagian dari trauma? Gatau juga. Ada trust issue yang besar sebenarnya. Bukan gara-gara mantan suamiku sepenuhnya sih. Aku takut juga gara-gara banyak kasus KDRT lah, perselingkuhan lah. Udah enak-enak hidpku sekarang less drama, mau apa apa gausah diskusi, alhamdulillah juga dikasih kemampuan cari rezeki sendiri. Apa lagi yang aku butuh??? Apakah dengan berrumahtangga lagi akan menambah masalah atau justru mengurangi? kalau menambah mening ga dulu, gitu pikirku. Terus aku juga sempet kepikiran siapa sih yang mau sama janda anak 1? meskipun pikiran ini salah. Mau janda anak 1, ataupun bukan aku selalu punya worth yang sama. Nilai diri kita gabisa keukur dari status kita yang berbeda. Tapi harus dipikirkan adalah apakah pasanganku akan mencintai Kala sepenuhnya seperti anaknya sendiri? Karena ga sedikit yang menikahi ibunya tapi ga sayang anaknya. Apalagi kalau sudah lahir anak kandungnya, apakah anak bawaan ibunya akan tetap disayangi? apa dijadikan babu? huhu nauzubillah. Terus kalau ditanya pingin pasangan yang gimana? ya tentu yang bermilyar-milyaran kali lipat dari yang sebelumnya (Maaf ya Babanya Kala, kalau kamu baca ini, kamu harus sadar diri, LO TUH GA BANGET). Kalau diuraikan aku pengen yang: kaya,ganteng, ortunya ga drama dan baik, sayang anakku, mencintai aku  layaknya sebagai perempuan, pengertian, bisa mengyomi, beriman sama Allah dan bener bener mengaplikasikaannya dalam kehidupan, bukan suami orang, bukan orang yang suka merenahkan, ga mabok, ga michat, ga nipu, bertanggung jawab.. dan lalalala masih banyak lagi. Dimana bisa nemu yang kaya gitu? Wallahualam. Cuma Allah yang tau. Meskipun aku sangsi tapi insya Allah ga putus harapan kalau laki-laki kaya gitu masih ada. Cuma kapan datengnya gatau.Dan aku jugaa gatau kapan siapnya. Kadang ada sih kepikiran gausah nikah lagi. Tapi mamaku bener-bener pengen melihat aku punya pasangan hidup yang sesungguhnya. Dan mungkin itu jalannya Allah untuk membatasi aku supaya jangan keblinger kaga nikah wkwkwkw. Mungkin suatu hari akan datang. Kalau memang nikah gabaik gamungkin kalau itu jadi anjuran agama. Aku aja yang terbatas ilmunya. Baiknya mungkin aku jg ikut kelas pra menikah ya, banyak kok sekarang kursus mencari pasangan. Tapi nanti aja deh lagi menikmati masa-masa sendiri yang menynangkan ini. Meskipun kalau belanja bulanan aku iri banget sama pasangn yang belanja bulann bareng sambil glendotan yang yang an xixixixi. Alles zu seiner Zeit! 

Comments

Popular posts from this blog

Ya Allah, saat ini aku merasa belum butuh laki-laki sebagai pendamping. Tapi Kala butuh seorang Ayah buat gantiin bapaknya yang blangsak itu. Kirim kami laki-laki yang baik ya Allah yang bisa membimbing kami dengan baik.. Kala anak baik, anak sholeh, kirimkan Kala ayah yang baik ya Allah

27

Alhamdulillah sekarang aku oficially 27 tahun.Ulang tahun kali ini agak istimewa karena aku mulai semua dari awal lagi. Bahkan sebemarnya masih banyak yang harus dibenahi. Kali ini semuanya berbeda: Aku yang tanggungjawabnya jadi besar, aku yang harus kuat, aku yang gaboleh sakit, aku yang harus tidak menghiraukan omongan orang,dan aku yang kesepian saat mengembangkan diri. Rasanya jalan yang aku lalui terjal banget. Tapi aku bersyukur banget. Allah udah banyak ngasih kasih sayang. Dari kecil sampai dewasa Allah kasih hidup  aku mudah. Ujian besar itu aku baru rasakan  sekarang di pertengahan umur 20an.Itu pun Allah masih kasih jalan keluarnya. Plusnya adalah aku jadi orang yang sadar akan semuanya. Sadar akan apa yang benar dan salah, sadar besarnya tanggungjawab.Walaupun jalannya berat, tapi itu bentuk implementasi dari Al-Wadud milik Allah,yang ternyata sayang sama aku. Karena bikin aku menyadari semuanya di dunia, walaupun hidupku jadi hancur dan rasanya sakit banget. Dan ...