Skip to main content

unloved

Lagu yang cook sebagai soundtrack aku saat ini, kayanya adalah Specter dari Bad Omens. 
Do you feel love? I know I don't. 
Setiap denger lagu ini aku merasa ini pertanyaan yang selalu aku ajukan untuk diri sendiri. 
Tapi gak merasa, bukan berarti gak ada kan. Aku pikir rasa putus aku itu nanggung. Putus asa tapi masih percaya. Percaya tapi putus asa. Aku tau banyak orang yang peduli dan aku ini gak sendirian. Tapi ada waktu-waktu yang gelap dan membuat aku menpertanyakan apakah aku pantas disayang dan dicintai. Memang keadaan ini sementara, tapi damage nya aduhai juga wkwkkw. 
Sebenernya kalau dipikir-pikir, akunya aja sih yang redflag. Aku selalu salah radar tau gak sih. Orang yang baik aku cap membosankan. Sedangkan orng yang redflag parah untuk aku lebih atraktif. Yah gak bisa disangkal lagi. Memang salah aku sendiri wkwkwkw 
Agak geli sebetulnya di umurku masih mikirin cinta. Aku berasa ABG aja, gak pantas. Tapi rasa kesepian dan beban yang harus aku pikul itu jadi pemantik rasa putus asa aku. Rasanya tidak menerima cinta itu gak enak. Apalagi kalau aku bandingkan dengan kehidupan perempuan lain, yang diratukan pasangannya. Aku akui aku kadang suka iri. Memang membandingkan itu bukan kebiasaan yang bagus. Dari semua perjuangan hidupku, jadi single fighter seperti ini berat banget. Dan kadang aku pikir kalau punya partner hidup,mungkin akan ada emotional support yang aku terima. Sekarang aku ngerti kenapa kita butuh partner hidup. 
Kadang aku merasa kopong. Seolah olah aku cuma hidup dalam cangkang dan gak merasa apapun. Mirip lirik lagu specter:
Oh I'm changing, and I feel more like a ghost
Like a specter, in your headlight on the road
Kenapa yah liriknya bisa banget mendeskripsikan keadaan orang yang merasa gak dicintai? Rasanya bener-bener kayak gitu. Kayak hantu. Gak jelas. Gak tau arahnya. Gelap. Antara ada dan tiada. 
 Diumur segini harusnya aku ngomongin uang, bukan ngomongin cinta yang gak jelas, hahaha. Seperti yang aku bilang, putus asa aku itu nanggung. Aku masih yakin banyak orang yang sayang, apalagi keluarga. Dan someday pasti ada orang yang bisa menerima aku apa adanya, dan jadi partner hidup, soon or later. Mungkin 'hantu' ini akan merasa hidup suatu hari nanti. 
Ini ditulis dalam keadaan 'gelap', kalau lagi riang gembira aku gak merasa gini kok wkwkwk

Comments

Popular posts from this blog

Ya Allah, saat ini aku merasa belum butuh laki-laki sebagai pendamping. Tapi Kala butuh seorang Ayah buat gantiin bapaknya yang blangsak itu. Kirim kami laki-laki yang baik ya Allah yang bisa membimbing kami dengan baik.. Kala anak baik, anak sholeh, kirimkan Kala ayah yang baik ya Allah

PAPA BARU, AKU BUTUH GAK SIH?????

Pasangan selalu jadi topik menarik buat aku saat single, dan sekarang saat single (lagi). Harus yang kaya gimana sih? lelah aku tuh sebenarnya. Di awal perceraian aku emang jujur ngebet pengen banget cepet dapet gantinya. Minimal punya temen chat deh biar ga merasa sepi. Aku juga sempet install beberapa dating app tapi gabisa.. aku gabisaaa secepat itu. Kadang aku juga ga mood buat chat dengan siapa-siapa. Rasanya kaya pengen tapi gamau (?) gimana sih bingung jelasinnya. Apakah ini bagian dari trauma? Gatau juga. Ada trust issue yang besar sebenarnya. Bukan gara-gara mantan suamiku sepenuhnya sih. Aku takut juga gara-gara banyak kasus KDRT lah, perselingkuhan lah. Udah enak-enak hidpku sekarang less drama, mau apa apa gausah diskusi, alhamdulillah juga dikasih kemampuan cari rezeki sendiri. Apa lagi yang aku butuh??? Apakah dengan berrumahtangga lagi akan menambah masalah atau justru mengurangi? kalau menambah mening ga dulu, gitu pikirku. Terus aku juga sempet kepikiran siapa sih yang...

27

Alhamdulillah sekarang aku oficially 27 tahun.Ulang tahun kali ini agak istimewa karena aku mulai semua dari awal lagi. Bahkan sebemarnya masih banyak yang harus dibenahi. Kali ini semuanya berbeda: Aku yang tanggungjawabnya jadi besar, aku yang harus kuat, aku yang gaboleh sakit, aku yang harus tidak menghiraukan omongan orang,dan aku yang kesepian saat mengembangkan diri. Rasanya jalan yang aku lalui terjal banget. Tapi aku bersyukur banget. Allah udah banyak ngasih kasih sayang. Dari kecil sampai dewasa Allah kasih hidup  aku mudah. Ujian besar itu aku baru rasakan  sekarang di pertengahan umur 20an.Itu pun Allah masih kasih jalan keluarnya. Plusnya adalah aku jadi orang yang sadar akan semuanya. Sadar akan apa yang benar dan salah, sadar besarnya tanggungjawab.Walaupun jalannya berat, tapi itu bentuk implementasi dari Al-Wadud milik Allah,yang ternyata sayang sama aku. Karena bikin aku menyadari semuanya di dunia, walaupun hidupku jadi hancur dan rasanya sakit banget. Dan ...